Hal pertama yang terlintas di pikiran gue
Ngga lain dan ngga bukan adalah cinta
Kenapa cinta?
Gue juga kurang tau
Kenapa cinta harus disalurkan melalui kado atau barang? menurut gue cinta adalah rasa, yang dengan tatapan mata aja rasa itu ada. Hal-hal yang dilakukan itu hanya aksen tambahan agar cinta terasa lebih nyata, kado-kado itu cuma seperti simbol. Kenapa gue ngomong gini? karena ketika gue jatuh cinta, dideket orang yang gue cintai aja perasaan gue berubah total. Ketika gue jatuh cinta, tatapan matanya bagaikan selimut ditengah malam, hangat, terasa hangat di hati gue. Ketika gue jatuh cinta, dia bukan orang yang pertama gue pikirin ketika bangun, atau hal yang gue ingat sebelum gue tidur. Dia terus ada di pikiran gue, dan tanpa gue tau tiba-tiba dia mengisi seluruh pikiran gue. Seperti pop-up komputer ketika baterenya mau abis, dan hal yang gue bisa lakuin cuma nge-ok-in itu. Ketika gue jatuh cinta, semua lagu yang gue dengar berubah menjadi suatu theme song disuatu situasi dimana gue bersama dia. Lagu-lagu itupun berubah mempunyai arti yang lain buat gue. Intinya, jatuh cinta itu bukan hal yang bisa diekspetasikan. Dia ada karena dia harus ada, dia ngga ada karena emang belum waktunya dia ada. Cinta adalah sesuatu yang ia tentukan untuk kita, bukan sesuatu yang kita tentukan untuk cinta. Emang gue gak sering jatuh cinta, gue juga masih kecil belum tau apa arti cinta sebenarnya, cuman dari pengalaman gue ini, itulah cinta yang gue rasa, cinta versi gue. Setiap orang punya bayangan cinta versi masing masing kan.
Hal kedua yang gue pikirin, kepercayaan diri.
Jujur, gue masih ngerasa minder sama diri gue sendiri. Gue merasa gue gabakalan cukup baik dalam sesuatu. Namun, semua juga gak sempurna kan. Kenapa kita harus mencoba sempurna jika hidup adalah sesuatu yang terasa lebih hidup tanpa kesempurnaan? Setiap orang punya sisi baik dan buruknya. Kalo kita liat seseorang dari sisi baiknya atau buruknya aja sama aja kayak kita ngeliat kartu pos tapi cuma liat gambar kartu posnya aja, bukan pesan yang ada di dalam kartu pos itu. Sebenarnya bukan fisik kita yang harus bikin kita percaya diri, tapi kepercayaan diri kita yang membawa fisik kita sesuai dengan apa yang kita percaya.
Hal ketiga, hidup.
Hidup itu cuman sementara kan, tapi gue masih aja suka lupa sholat dan lain lain. Gue juga ngerasa hidup itu suatu puzzle besar yang diatur oleh Allah SWT. Hanya dia yang tau dimana puzzle-puzzle itu berada pas di tempat yang seharusnya. Dan juga pandangan hidup disesuaikan sama mindset orang itu. Apa yang harus diprioritaskan dan apa yang harus dikesampingkan. Mindset juga yang membuat kita bertindak di hidup ini. Kalau kita mikir kenapa kita hidup, gabakal ada jawabannya. Kita hidup bukan mikiri "kenapa" tapi mikir "bagaimana" kita menjalaninya. "Bagaimana" maksud gue disini bukan sesuatu yang cuma ada di awang-awang kita, tapi sesuatu kita menepatkan tindakan kita dengan hasilnya. Misal aja, bagaimana kalo gue gak belajar? tentu gue jadi bego, otak gue ngga keasah. Sebenarnya jawaban dari setiap "bagaimana" itu kita tau, cuman namanya manusia pasti berekspetasi kan. Kadang juga kita kurang realistis dan akhirnya membohongi diri sendiri karena terlalu terlarut didalam mimpi. Emang semua orang itu harus punya mimpi, mungkin karena gue orangnya lebih nyari aman gue batasin mimpi gue dengan realita. Tapi gue berharap gue pemimpi yang besar dan berani ngambil resiko. Gue terlalu takut untuk itu, orang-orang yang penuh mimpi dan berani ngambil resiko pasti bakal ngelakuin langkah besar di hidup mereka, dan gue hanya mengambil langkah kijang melalui hidup gue. Hidup terus berjalan, semoga aja kehidupan kita baik kedepannya
Hal kesekian, sahabat
Menurut gue sahabat itu sakral, dibutuhkan lebih dari sekedar kecocokan dan chemistry untuk membangun itu. Sahabat bukan cuma orang yang ada di sisi lo saat senang dan sedih. Sahabat menurut gue agak bertolak belakang sama cinta. Sahabat itu nyata. Sahabat bukan seseorang yang setiap hari curhat sama lo. Sahabat itu orang yang pertama kali mau denger cerita lo. Dan gue bahagia gue punya sahabat dan teman-teman sebaik yang sekarang gue punya
Hal kesekian lagi, patah hati
Gue ngerasa gue lebih lama ngerasa patah hati daripada jatuh cinta itu sendiri. Sebenarnya gue patah hati bukan karena orang itu, tapi gue patah hati karena ekspetasi gue sendiri. Dan karena itulah sekarang gue mencoba lebih realistis. Alhasil gue gak sepatah hati seperti gue dulu, dan gue ngerasa lebih baik.
Oke gue gatau apa aja itu yang gue ketik, semoga gaada yang tersinggung apa gimana, gue mohon maaf banget kalo ada karena gue emang gamaksud apa-apa. Dan gue ngetik ini semua sambil dengerin All About Us - He Is We. Oiya satu lagi yang harus gue salurkan
We all will be better eventually, jadi tenang aja :-)
No comments:
Post a Comment