4.7.15

SHAKE IT OFF!

WARNING
Jika kamu memiliki pemikiran yang sempit, tidak mau terbuka (pikirannya), dan judgmental. Saya sarankan untuk tidak membaca post ini lebih lanjut





Serem nggak warningnya?
Ahahahahahaha
Yep. Humor gue receh

First of all.
Dilihat dari judulnya. Yes, gue super suka Taylor Swift. Hanya dia yang menjaga sisi feminitas saya dalam genre musik

Okay so kembali bersama pemiliki, penulis, perombak, dan penggagas blog ini yaitu saya!
Seperti biasa, blog ini saya gunakan untuk menyalurkan pikiran dari sudut pandang saya.
So pasti saya sangat memaklumi apabila kamu yang baca nggak setuju atau mungkin mendukung apa yang saya utarakan. But anyway, kalo kamu nggak suka it's super fine for me. Let it be aja :)

Jadi akhir-akhir ini saya merasa bahwa timeline/home dari LINE sudah berubah fungsi menjadi sarana dakwah dan kuliah kehidupan, pengemis like, voucher jebakan, dan comment war zone. Alihfungsi tersebut diakibatkan oleh fitur LINE yang menyediakan official account yang dapat digunakan oleh siapa saja dan fitur share to timeline. Terdapat banyaaaaak banget akun yang berkompetisi untuk menjadi hits. Sebenarnya fitur ini sangat membantu siapa saja untuk mempromosikan acara, membuat account untuk menampung keluhan, curhat, dan lain-lain. Tapi, that tapi word, banyak pula yang menyalahgunakan fitur tersebut dan menjadikan para pemerhati timeline (seperti saya yang jarang post kalo nggak penting-penting amat) merasa risih. Okay saya tegaskan kembali, i'm super okay siapa aja mau menyalurkan pikirannya, perasaannya, apa aja ke timeline line tapi apabila hal itu merugikan orang lain, saya cukup tidak okay (apaandah met). Maksudnya adalah saya tau bahwa timeline line itu public space, tapi ingat bahwa setiap orang punya hak dan kewajiban seperti saya mempunyai hak untuk tidak menyukai atau mendukung aktivitas yang dapat merugikan orang lain, contoh : post yang menyindir salah satu pihak, yang mempropaganda, dan menipu banyak pihak. Okay saya akan sebutkan secara satu-per-satu.

1. Sarana Dakwah dan Kuliah Kehidupan
Banyak sekali akun-akun LINE official yang mengusung tema dakwah, good quotes, dan life lecture. No no, bukan pengetahuan melainkan nasihat-nasihat kehidupan yang belum tentu dapat related dengan semua tipe manusia. Saya membaca sebuah akun yang menyebarkan screen-capture tweet seseorang yang terkenal namun tidak mau saya sebutkan namanya karena bisa saja ini merugikan bagi pihaknya. Di dalam screen-capture tersebut, terdapat tweet yang intinya bahwa Cowok tidak menyenangi Cewek yang terlalu mandiri dan mereka cenderung takut dengan cewek yang terlalu mandiri. Okay gue mau beri 2 respon dari sisi yang berbeda yaitu sisi gue sebagai cewek (yang akan menjadi mandiri) dan sisi gue sebagai individu

Sebagai Cewek (insyaAllah Mandiri):
LIKE HELLOOOOO HARI GINI MASIH AJA ADA GENDER DIATAS GENDER. Nggak, sayagamau menampik bahwa emang tugas perempuan untuk menjadi ibu dan mengurus rumah tangga. Tapi udah lumrah banget kalau perempuan mau bekerja dan menafkahi dirinya sendiri. Ayah saya mengajarkan bahwa saya sebagai perempuan tidak boleh bergantung (khususnya secara finansial) pada orang lain khususnya laki-laki yang menjadi pendamping saya. Karena who knows kan bisa aja hari ini diatas dan besok berada di bawah. Kita sebagai perempuan yang memang dari hati sendiri mau bekerja harus independen dan jangan terlalu bergantung sama suami. Nggak enak juga kan sebagai perempuan, kita harus menggunakan uang suami untuk keperluan kita sendiri sedangkan uangnya masih harus digunakan untuk membayar urusan rumah tangga kayak bayar listrik, bayar air, bayar pajak, belanja bulanan, dan lain-lain. Dan kalau terjadi (nauzubillahiminzalik) perceraian atau KDRT, kita bisa ambil langkah sendiri untuk mengambil tindakan yang seharusnya. Banyak kasus dimana perempuan akhirnya terpaksa bertahan karena ia nggak mandiri secara finansial.

Sebagai insan manusia:
Sebenarnya nggak apa-apa setiap orang punya pandangan yang berbeda. Cuma harus banget di share lagi ya? Dan yang share hal-hal macam itu banyak dari akun-akun yang bernuansa keagamaan. Okay, agama sebagai penuntun kehidupan memiliki berbagai aturan yang dimiliki. Tapi bukankah agama juga menjunjung kebaikan bagi setiap insannya?


Okay sedikit bergeser topik. Menurut saya pribadi hidup ini sangat adil karena tidak adil.


Dan kadang akun good quotes ini menjadi sarana endorse berbagai produk. Agak bete juga kan kalo lagi asik ngebaca quotes bagus tiba-tiba diselingi oleh endorse?


2. Pengemis Like
Jujur ini saya cukup risih baik dilihat dari sisi saya sebagai insan manusia, cewek, mahasiswi, dan lain-lain. Akun ini sering post foto dengan tulisan : LIKE FOTO INI KALO KAMU SAYANG ORANG TUA KAMU atau YANG NGGAK LIKE NANTI NGGAK LULUS.
Dan respon saya
TERUS KALO SAYA LIKE SITUH MAU TANGGUNG JAWAB SAMA KEHIDUPAN SAYAH??????? ESMOSI LOH SAYAH SUKA-SUKA SAYAH LAH MAU LIKE ATAU NGGAK.
Maaf nyolot
Kalo emang sayang orang tua, tinggal tunjukin dan buat orang tua kalian bangga. Kalo emang mau lulus ya belajar yang bener.
Dan parahnya lagi
Akun tersebut sengaja mengumpulkan like yang banyak sehingga ia bisa dijadikan akun untuk endorse produk-produk
Dasar kapitalis.

3. Akun palsu dan voucher-voucher penipuan
Banyak banget akun-akun yang mengaku sebagai produk atau orang terkenal misalkan Apple, McDonald, atau artis. Kemudian mereka post seperti voucher yang menggiurkan seperti "Like dan Share untuk dapet iPhone 7S"  (padahal barangnya aja belom dibuat) atau "Like dan Add agar bisa ketemu (nama si artis)". Saya sih bicara dalam hati, hari gini mana ada gratisan yang sebegitunya. Ada juga akun yang mengatasnamakan suatu acara dan melakukan kuis agar yang add bisa dapet tiket gratis. Like kalo harganya 100 ribu sih gue masih percaya, tapi kalo harganya 1 juta hello?!?!
Kasian kan banyak yang ketipu dan kecewa atas ulah oknum-oknum tidak bertanggung-jawab ini.

4. Comment war-zone
Ini sih. Benar benar dahsyat.
Akibat fitur share, banyak sekali orang-orang yang meng-share pendapat atau status atau post dari orang lain sehingga semakin banyak yang membaca dan dapat mencomment post tersebut. Akibat buruknya? Ya! Comment war-zone!
Udah nggak zaman tuh twit-war, jamannya berantem di timeline line.
Misalkan seseorang post "#LoveWins" nanti kalo kalian iseng baca commentnya ada yang comment "Yes!! Love is for everyone!" lalu ada lagi yang comment "Jadi kamu mendukung tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah agama????"
Like dude, mind your business,
Setiap orang boleh berpendapat mau kalian setuju atau nggak.
Kalo kalian setuju, yaudah. Kalo kalian nggak setuju, yaudah juga.
Perlu banget ya berantem dan kalian tau itu nggak ada solusi yang berakhir cuma jadi sensasi?
Capek-capekin ajah.




Well, that's all.
Love me like you do
Hates gonna hate, hate, hate 
(Lah karokean)

TTYL x

No comments:

Post a Comment